Jumat, 24 April 2009

BILA BENCANA MELANDA

oleh : Sahlania

“ Umatku adalah umat yang disayang Tuhan ” ,sabda Nabi Muhammmad,” tapi apabila pada umatku sudah terjadi 15 perkara, maka sudah waktunya umat ini mendapat azdab dari Allah SWT “,para sahabatpun terheran mendengar penuturan sang junjungan, sesaat pikirankupun melayang mengenang kembali beberapa musibah yang telah melanda negeri ini akupun melanjutkan bacaan hadits tadi,” apakah 15 perkara itu wahai Nabi “ para sahabat bertanya penuh rasa penasaran , Nabipun melanjunkan sabdanya “ apabila jabatan dan kedudukan menjadi rebutan “ tutur Beliau, mungkin para sahabat tidak begitu terhenyak mendengarnya karena di masa Rasul belum ada insiden-insiden berkenaan dengan perebutan jabatan lain halnya denganku pikiranku mulai mengait-kaitkan semua masalah dan musibah yang melanda negeri dengan maraknya para elit politik yang berebut kursi dan suara menjelang pemilu tak tanggung-tanggung lebih dari 40 partai politik ikut dalam kancah pemilu, apapun visi misi mereka yang jelas keadaan yang mereka ciptakan ini secara tidak langsung membenarkan peringatan Nabi
“ Apabila amanat menjadi keberuntungan “ lanjut Nabi “sesungguhnya kalian nanti akan sangat berambisi dengan kekuasaan dan hal itu akan jadi penyesalan dan boomerang bagi kalian di hari pembalasan “ pada kenyataannya janji yang selalu di umbar-umbar ketika kampanye hanya isapan jempol ketika kekuasaan ada di tangan, kedudukan dan kekuasaan hanya jadi sarana untuk meraup dan mengumpulkan harta benda.
“ Jika zakat menjadi hutang “ sungguh ironis negeri yang mayoritas penduduknya beragama islam namun sebagian besar masyarakatnya hidup di bawah kemiskinan, kemana zakatnya para pengusaha sukses, pejabat, dan pedagang ? andaikan 200,000 muslim menginfakkan setiap bulan Rp 5000 saja dari hartanya maka akan terkumpul dana satu milyar rupiah, tidak pantaskah kiranya jika Allah SWT memberi peringatan kepada penduduk negeri ini dengan beragam bencana yang datang bertubi-tubi.
“ Jika suami-suami taat kepada istri namun durhaka kepada ibu yang telah mengandung dan menyusuinya “ tidak jarang kita lihat dan kita dengar seseorang yang berbicara kepada istrinya dengan bahasa cinta, namun bentakan penuh ketidak sabaran dalam menghadapi ibunya, sang istri selalu gonta-ganti baju mewah bermerek, pakaian lusuh sang ibu yang hampir sobek tidak menarik belas kasihnya.Tidak cukupkah ibrah dan I’tibar dari kisah ‘Alqamah yang mana sang Nabipun tak sanggup menolongnya tanpa keridhaan dari sang ibu.
“ Jika seseorang loyal kepada sahabatnya namun perhitungan terhadap ayahnya ” sering mentraktir teman namun terhadap ayah menghutangi, ya Rabb…. hatiku meringis sesak, karena ketujuh hal yang Nabi sebutkan sungguh sudah terjadi sekarang entahlah apa akhir dari peringatan Nabi, musibah apa yang akan menimpa umat ini di kemudian hari, aku menata hati sebelum melanjutkan hadits tersebut. Tragedi Situgintung belum beranjak dari ingatan, korban-korban yang tidak sedikit berjejer kaku, puluhan keluarga kehilangan rumah yang bertahun-tahun dihuninya tangis beberapa kerabat yang ditinggalkan menambah perihnya hati yang terluka.
“ Jika masjid menjadi ramai karena suara-suara yang keras “ dulu jika orang mau masuk masjid begitu khusu’ dan tenang penuh ihtiram dam ta’zdim, datanglah umat setelah itu memasuki rumah Allah sambil bersiul,tertawa terbahak-bahak,dan merokok,laa haula wa laa quwata illa billah…….
“ Jika yang jadi pemimpin adalah orang yang rendah “ masa-masa islam jaya adalah masa dimana para pemimpinnya adalah orang yang disegani karena kepahamannya tentang syari’ah,taqwa dan amaliyahnya menjadi panutan,kini…..orang yang tidak pernah menghatamkan al-Qur’an walau sekalipun bisa menjadi pemimpin.
“ Jika seseorang dimulyakan karena takut akan kejahatannya “ orang hormat dan tunduk karena takut terhadap intimidasi yang kerap dijadikan senjata untuk menekan orang yang lebih kecil status sosialnya.
“ khamr diminum dimana-mana dan para lelaki memakai baju sutra “ pesta miras begitu maraknya di negeri ini,walaupun sudah banyak korban yang berjatuhan,parahnya warung-warung kecilpun bebas menjual minuman haram ini, di sisi lain para lelaki memakai pakaian yang mana Rasulullah sekalipun tidak pernah memakainya dan bahkan melarangnya disamping menyerupai gaya wanita juga berpotensi menyakiti hati fuqara’.
“ Jika biduwanita kerap di exploitasi, dijadikan tontonan dihadapan lelaki dan maraknya show dan pagelaran “ wanita itu sangat berharga ibarat berlian murni yang selalu tersimpan dan tertutup tidak semua orang bisa melihatnya jika melihatpun dari balik kaca, jika berlian itu diobral di eceran maka kemurniannya diragukan dan harganyapun jauh lebih murah sudah murahkah harga diri kita yang mengaku beragama Islam ? mengutip perkataan pangeran diraja Malaysia Muhamad Fakhri “ Apapun bisa dibeli di Indonesia “ , dan pantaskah negeri ini berjingkrak-jingkrak menyanyi bersuka ria disaat sebagian warganya menangis pilu karena musibah yang menimpa mereka, bahagiakah kita di atas penderitaan saudara sendiri ?
“ Apabila orang-orang sekarang melaknat pendahulu-pendahulu mereka” tidak jarang kita dengar para intelek atau apalah itu namanya yang kuwalitas ketakwaannya masih diragukan berani mengkritik bahkan mencela para salaf yang sangat masyhur zuhud,wara’, takwa dan ittiba’nya kepada Rasulullah saw,hanya karena pulang dari luar negeri bahkan sebagian belajar kepada orang yang notabenenya sangat membenci islam, merasa hanya merekalah yang benar, moderat ……dsb.
“ Jika hal itu sudah melanda pada umat ini maka tunggulah azdab Allah yang berupa riihan hamra’ ( stroke ) atau khasfan ( angin kencang,gempa ) atau maskhan ( perubahan bentuk karena penyakit seperti kepala yang membesar, kaki yang memanjang dll)

SUDAHKAH TIGA HAL ITU MENIMPA …..?????????

1 komentar:

  1. Alhamdulillah,saya bisa ketemu dengan anda. Semoga banyak wanita yang memiliki pendidikan agama mendalam seperti anda. Mohon juga cerita saat di dar azzahra, supaya memberi motivasi anak anak perempuan saya. Terima kasih

    BalasHapus

Saran dan kritik membangun anda penulis harapkan